ARROHMAH.CO.ID — Ar-Rohmah Putri mengundang segenap wali santri dalam kegiatan pembagian Rapor Tengah Semester (RTS) Ganjil TP 2023/2024 pada Sabtu (6/10) bagi santri SMA kelas 10 dan 11, Ahad (7/10) bagi santri SMP kelas 7 dan 8, dan Ahad (15/10) bagi santri SMP-SMA kelas 9 dan 12. Acara ini bertempat di Aula Raihanah lantai 4 dan dihadiri oleh segenap wali santri dari berbagai daerah. Ratusan bahkan ribuan kilometer rela ditempuh demi menyimak secara langsung hasil perkembangan sang anak.
Wawasan dan Renungan Penuh Makna di Acara RTS
Pada Ahad, (15/10), bertempat di Aula Lantai 4 Gedung Raihanah, ratusan wali santri tampak antusias menghadiri kegiatan terima rapor. Tepat pada pukul 08.00 -10.00 WIB acara dibuka dengan presentasi dari Ustadz Alimin Mukhtar selaku Kepala Departemen Kepesantrenan Ar-Rohmah Putri.
Dalam presentasinya beliau menyampaikan seputar perkembangan dan progress santri selama kurang lebih setengah semester. Perkembangan tiap jenjang dipaparkan dengan begitu jelas. Di samping penjelasan seputar perkembangan santri, kegiatan ini juga diisi dengan kajian tentang pentingnya pendidikan bagi anak khususnya putri.
“Pesantren ini adalah suaka generasi yaitu tempat untuk melindungi anak anak kita dari modernisasi. Agar generasi islam kita tidak punah dan bisa membangun agama Allah. Di sini anak bapak ibu punya kesempatan untuk dekat dengan Allah, sehingga dengan bermodal membangun kebiasaan, harapannya ananda akan punya imun dan kekebalan iman agar tidak terbawa oleh dunia.” tutur Ustadz Alimin Mukhtar dalam tausiyahnya.
Rela Menempuh Jarak Ratusan Kilometer Demi Menyaksikan Perkembangan Anaknya
Kegiatan dilanjutkan dengan penerimaan rapor bersama wali kelas akademik, wali kelas diniyah, dan wali asrama.
“Kami ini dari Kalimantan, Alhamdulillah, kami bahagia bisa menghadiri acara ini. Jujur, kajiannya sangat bermanfaat, menambah wawasan kami sebagai orang tua, dan paparan yang disampaikan membuat kami semakin yakin bahwa anak kami dididik dengan baik di sini.” Ucap wali santri ananda Alya Nur kelas 11
“Seneng banget sih, karena kan udah lama nggak ketemu tapi juga deg-degan takut rapornya jelek dan takut mengecewakan orang tua,” Ucap Amirah Auliya dari kelas 10
Usai kegiatan penerimaan rapor, wali santri beserta Ananda diperbolehkan meninggalkan pesantren untuk melakukan student visit seperti biasa. Kegiatan ini menjadi gambaran bagaimana setiap orang tua memiliki kasih sayang yang besar untuk anaknya. Bahkan rela mengorbankan waktu, biaya dan tenaganya untuk melihat hasil perjuangan anaknya selama hidup di pesantren ini. (IAR: Aura Iftita dan Fathia Salsabila)
