ARROHMAH.CO.ID — Jumat (24/02), santri SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang sangat antusias memenuhi Aula Roihanah. Tepat pada hari itu, ada acara yang sangat dinantikan, yaitu Festival Literasi. Mengusung tema besar yaitu ‘SEGARA’ yang memiliki kepanjangan “Serentak Bergelora Literasi Nusantara”. Segara sendiri diambil dari bahasa jawa yang berarti lautan.
Acara diawali sambutan dari Ustadzah Ayu selaku kepala sekolah serta Raina Putri (XI-4) sebagai Duta Literasi SMA Ar-Rohmah Putri. Tak lupa setelahnya ayat-ayat suci Al-Quran dibacakan. “Literasi itu bukan sekedar membaca. Tapi juga memahami. Mulai dari memahami permasalahan diri kita sendiri sampai permasalah lain disekitar kita. Sehingga kita menjadi terbiasa dan mandiri dalam menyelesaikan masalah” kata Ustadzah Ayu dalam sambutannya.
Bedah Karya Inspiratif Dari Santri Literacy Club
Memasuki acara inti yang pertama yaitu, bedah buku karya santri anggota Literacy Club. Alyssa Trevina (XF) dengan judul buku ‘Berbisik tak Bernyawa’, Aish An-Nisa (XB) selaku penulis ‘Mumpung Masih Muda’, serta Nisrina Khayyirah (XI-6) yang menulis puisi bersama penulis lainnya di buku ‘Seberkas 365 Hari’.
Dalam sesi bedah buku ini, para penulis akan menceritakan inti dari karya yang sudah mereka tulis serta bagaimana proses pembuatannya. Semua suka dan duka yang mereka alami bisa ikut kami rasakan dalam sesi bedah buku ini.
Memasuki acara inti yang kedua yaitu bedah buku bersama penulis ‘Self Love Asyik Tanpa Toksik’, Kak Keni Rahayu menjadi sorotan bagi para remaja. Di masa-masa ketidakpercayaan diri, sesi ini memberikan kesempatan bagi para santri untuk berbagi dan bertanya langsung kepada Kak Keni tentang perasaan mereka.
Puncak Acara: Orasi, Musikalisasi Puisi, dan Drama Bernuansa Literasi
Puncak dari acara ini yaitu penampilan orasi, musikalisasi puisi, serta drama yang akan dibawakan oleh perwakilan dari masing-masing kelas 10 juga 11. Dalam penampilan mereka sengaja menyelipkan pelajaran serta hikmah yang bisa dipetik tentang betapa pentingnya literasi bagi generasi di masa ini.
Tentunya dengan penampilan yang totalitas membuat para ustadzah juga santri yang menyaksikan ikut terpukau. Seiring dengan berkumandangnya adzan dzuhur, acara ditutup dengan pengumuman pemenang dan kesan pesan dari beberapa ustadzah.
“Harapannya tentu saja festival literasi kali ini benar-benar membekas di hati para santri sehingga semangat literasi mereka terus bertambah. Syukur-syukur kalau mereka bisa mengajak anak-anak muda diluar sana untuk tetap menyemarakkan literasi di tengah gempuran teknologi. Semoga, Festival Literasi selanjutnya bisa lebih asyik dan baik lagi.” ujar Ustadzah Fitri selaku pembina Literacy Club. (I’AR: Athifah Rajwa & Athaya Nayaka)
