ARROHMAH.CO.ID — Kegiatan outing class kali ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi santri kelas 8 SMP Ar-Rohmah Putri “Boarding School Dau”. Mereka mengikuti kegiatan Outing Class dengan tema Eduventure at Jatim Park 1: Where Fun Meets Discovery pada Selasa (21/1).
Gabungkan Pembelajaran Dengan Kehidupan Nyata
Bertempat di Jatim Park 1, acara ini bukan hanya sekedar wisata edukatif, tetapi juga sarana untuk memperdalam ketauhidan melalui eksplorasi visual tentang kebesaran Allah dalam penciptaan manusia, keragaman budaya, dan luasnya ilmu pengetahuan.
Diprakarsai oleh tim kurikulum kelas 8, kegiatan ini dirancang untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Berbagai zona tematik di Jatim Park 1, seperti Zona Ginjal, Zona Jantung, Zona Pandemi, dan area budaya Nusantara, menjadi pusat pembelajaran. Para santri tidak hanya menikmati wahana, tetapi juga mendapatkan penjelasan yang rinci dari tim pemateri Jatim Park 1.
Kak Ari, salah satu pemateri, menjelaskan bahwa Zona Ginjal dan Zona Jantung memberikan wawasan tentang kompleksitas penciptaan manusia. “Di sini, kita bisa melihat bagaimana organ tubuh bekerja secara harmonis, menunjukkan kebesaran Allah dalam menciptakan manusia,” ujarnya. Sementara itu, Zona Pandemi menjadi refleksi tantangan global yang menguji kemampuan manusia untuk bertahan dan belajar dari sejarah.
Alifah Zhafira, santri kelas 8B, berbagi pengalamannya. “Sangat senang dan bersyukur bisa belajar di luar. Meski harus menyelesaikan lima tugas dari berbagai mata pelajaran, saya tetap menikmatinya. Adab yang kami pelajari di sekolah juga bisa diterapkan di sini. Meskipun hujan sempat turun, itu tidak mengurangi keceriaan kami,” ungkapnya dengan antusias.
Eksplorasi Budaya Nusantara
Selain pembahasan ilmiah, santri juga diajak menjelajahi keragaman budaya Indonesia. Replika kerajaan-kerajaan Nusantara dan peninggalan sejarah yang ditampilkan dengan apik menjadi pengingat akan kekayaan tradisi yang diwariskan.
Diversity dan Toleransi
Sejarah panjang perjuangan dan harmoni berbagai budaya di Indonesia, sebagaimana dipaparkan oleh pemateri, mengajarkan pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. “Dalam setiap karya seni dan artefak yang ditampilkan, kita dapat merasakan bahwa Allah menciptakan manusia dalam keberagaman. Hal ini seharusnya menginspirasi kita untuk lebih bersyukur dan menjaga kekayaan budaya tersebut,” jelas salah satu pemandu pendamping.
Tema “Where Fun Meets Discovery” dirancang untuk memberikan pengalaman belajar menyenangkan sekaligus menyentuh aspek spiritual. Ketauhidan menjadi inti dari setiap pembelajaran yang dilakukan. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan pencapaian manusia adalah refleksi dari kebesaran Sang Pencipta.
Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi siswa untuk mempraktikkan adab yang telah dipelajari, baik dalam interaksi dengan sesama peserta maupun penghormatan terhadap tempat dan materi edukasi. “Kegiatan seperti ini adalah cara efektif untuk membentuk karakter siswa, menghubungkan mereka dengan nilai-nilai tauhid melalui pengalaman langsung,” ujar salah satu anggota tim kurikulum.
Meskipun hujan sempat mewarnai hari tersebut, semangat para siswa tidak surut. Kegiatan ini mengajarkan mengajarkan santri bahwa belajar tidak hanya terbatas di dalam ruang kelas, tetapi juga dapat dilakukan melalui eksplorasi dunia nyata, menghubungkan ilmu pengetahuan dengan keimanan dan apresiasi budaya yang ada. (Kontributor: Humas/Editor: MWM)
