Berita, Artikel, Prestasi

PENDAKIAN

Hujan di luar tak sederas hati kami manakala tiba-tiba di koridor sekolah, seorang murid sesenggukan hanya karena saya sapa.

“Apa kabar?”

Saya memang tidak mengajar secara langsung di kelasnya. Namun saya pastikan, saya mengikuti setiap perkembangan pelajarannya.

Dan sekarang, menemukannya sesenggukan di koridor sekolah, saya menduga, tak lain dan tak bukan karena untuk kesekian kalinya dia menerima hasil ulangan dengan nilai dibawah standar.

“Sabar… tak semua bunga mekar bersamaan. Kamu hanya butuh sedikit waktu tambahan.” Entah, apakah kata-kata saya yang kurang tepat, yang jelas tangisnya semakin pecah. Masih ingat percakapan saya dengan walinya beberapa bulan silam.

“Kami sudah membesarkannya dengan sungguh-sungguh. Kami hanya ingin dia masuk jurusan IPA!”

“Kami mengerti, bapak.”

“Belum. Ustadzah belum mengerti. Sejak ayahnya meninggal, sengaja kami meminta hak asuh dari ibunya. Dia putri almarhum kakak saya. Saya sudah menyiapkan klinik untuk dia kelola nanti. Cita-cita kami akan hancur berantakan kalau dia tidak bisa masuk IPA. Kami mengerti, nilainya memang kurang bagus. Saat di SMP dia tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Makanya kami ingin memperbaiki itu dengan memasukkan ananda ke sekolah ini.”

Sungguh tidak masalah, dengan menempatkan murid pada jurusan IPA atau IPS. Namun kami sangat mengerti, apa resiko yang harus murid hadapi. Pendidikan bukan hanya soal pilihan, namun juga soal tanggung jawab menyelesaikan pilihan itu.

Murid yang sedang dibicarakan ini, dari segala aspek tes, mulai minat bakat, kognitif, numerik, daya abstrak, verbal, dan kecenderungan penyelesaian masalah, merekomendasikan pada bidang IPS. Artinya, kemungkinan tidak akan mudah bagi Ananda melewati hari-harinya di IPA nanti. Kami menghela nafas panjang.

“Satu pertanyaan kami pada bapak, bagaimana jika nanti Ananda tidak mampu mencapai kompetensi minimum di IPA?”

“Biar dia mengulang, ustadzah. Yang penting dia masuk IPA.”

Ugh.. terasa ada biji kedondong memasuki kerongkongan saya. Mengulang, atau tinggal kelas, bukan hanya perkara pelajaran, namun lebih pada kesiapan psikis dan mental.

“Baiklah… kami akan siapkan prosesnya. Mudah-mudahan Ananda istiqomah dalam mengejar ketertinggalannya.”

Ananda ini, yang dibicarakan saat itu, sekarang sedang mengalami masa sulitnya. Tidak hanya satu atau dua. Ada banyak Ananda seperti ini. Yang berusaha tetap tegar menggenggam cita-cita. Bukan demi kebanggaannya, namun lebih pada bakti pada orang-orang tua. Bisa jadi, ada Ananda-ananda lain yang sedang diam-diam menangis di sudut kamar, atau di teras taman, atau di tempat lain seputar sekolah ini. Mereka tidak butuh dikasihani, hanya butuh ditemani. Dibimbing agar jalan tak terasa terlalu mendaki. Do’akan kami ya nak.. istiqomah menemanimu sampai nanti.

Picture of Dyah Eka Puspitasari

Dyah Eka Puspitasari

Lahir di Malang, 26 January 1979.
Seorang ibu dari dua orang Putra.

Pendidikan: Lulus Fisika Universitas Brawijaya tahun 2001, bidang Geofisika, dan Fisika Universitas Negri Malang tahun 2020 bidang Superconductor.

Sempat mengelola bimbingan belajar Selama 8 tahun, menjadi Dosen luar biasa di Universitas Kanjuruhan Selama 4 tahun. Dan kini menjalani aktivitas sebagai guru fisika di SMA Arrohmah Putri.

Dalam bidang kepenulisan, sempat berkontribusi dalam Beberapa buku antologi, "Suka duka hidup di Australia" diterbitkan forum lingkar Pena Australia, "Sekolahku Perjuanganku" diterbitkan DPP Hidayatullah. Tahun 2021 meluncurkan buku catatan harian berjudul "Dari Balik Dinding Sekolah".

Facebook
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

SUKSES! MADIN AR-ROHMAH PUTRI KAMPUS 1 GELAR UJIAN TERBUKA MARHALAH 3 & 6
LANCAR! 335 SANTRI IKUTI MUNAQOSYAH UJIAN TERBUKA
SANTRIWATI TANGGUH, LATIHAN PANAHAN & NAVIGASI DI ALAM BEBAS
PRESTASI GEMILANG SMA AR-ROHMAH PUTRI DALAM KOMPETISI KNOWLEDGE BATTLE
Pendidikan Terbaik Ala Nabi Muhammad: Menginspirasi dan Relevan Sepanjang Masa
GELAR SKRINING KESEHATAN: LANGKAH AWAL MENUJU GENERASI SEHAT DAN UNGGUL

Berita Terbaru Lainnya

Berita, Artikel, Prestasi, Pengumuman terbaru lainnya

kampus 1

Ar-Rohmah IBS
Kampus Putri dengan jenjang SMP & SMA yang berfokus pada hafalan al-quran, baik bagi yang baru mulai menghafal atau yang ingin menuntaskan hafalan 30 Juz

kampus 2

Ar-Rohmah IIBS
Kampus Putri dengan jenjang SMP & SMA yang berfokus pada pengenalan wawasan Internasional melalui intregasi kurikulum dalam dan luar negeri

kampus 3

Ar-Rohmah Putra Tahfizh
Kampus Putra dengan jenjang SMP & SMA yang berfokus pada hafalan al-quran, baik bagi yang baru mulai menghafal atau yang ingin menuntaskan hafalan 30 Juz

Kunjungi Halaman Kampus

Ingin Mendaftarkan ananda di

Ar-Rohmah ?

Kami membuka pendaftaran untuk tahun ajaran 2025 dan 2026